Opor ayam sunggingan didirikan oleh Bapak Warsito Sudadi dan Ibu Ngadilah pada tahun 1965. Saat ini warung opor ayam Sunggingan dikelola oleh generasi kedua yaitu Bapak Suroso. Mulanya warung nasi opor ayam ini berlokasi di kelurahan Sunggingan sebelum akhirnya pindah ke Desa Ploso atau lokasi saat ini. Ciri khas dari opor ayam Sunggingan adalah penggunaan ingkung ayam yang dipanggang hingga gosong dan smoky. Opor ayam Sunggingan adalah salah satu hidangan yang biasanya dicari oleh orang-orang dari luar Kota Kudus. Beberapa inovasi yang dilakukan oleh opor ayam Sunggingan, antara lain :
- Penggunaan ingkung ayam tua. Ingkung artinya satu ekor ayam utuh, jenis ayam yang digunakan adalah ayam kampung tua. Alasan dari penggunaan ayam kampung tua karena ayam kampung tua memiliki lemak yang berwarna kuning, sehingga rasa kuah yang dihasilkan lebih gurih.
- Ingkung ayam yang sudah bersih, kemudian dikukus bersama santan dan rempah-rempah. Opor ayam Sunggingan tidak menggunakan kunyit untuk mengubah warna kuah opor menjadi kuning, melainkan menggunakan lemak dari ayam kampung tua sehingga menghasilkan warna kuning pada kuah opor.
- Pemanggangan ingkung ayam di atas bara api. Setelah ayam dikukus, selanjutnya ayam ditiriskan hingga tidak ada lagi sisa air. Kemudian ayam dipanggang menggunakan bara api atau arang yang terbuat dari kayu karet, tanpa dikipasi selama 10 jam. Tujuannya adalah agar sisa lemak pada ayam bisa menetes sehingga bisa menghasilkan ayam yang sedikit gosong dan smoky.
Opor ayam Sunggingan menjadi hidangan yang unik dan merupakan inovasi terbaru dari opor ayam. Tak heran jika opor ayam Sunggingan selalu menjadi menu favorit dari masyarakat Kota Kudus ataupun masyarakat di luar Kota Kudus. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa opor ayam panggang ini unik karena belum ada yang membuat opor sejenis ini, selain itu warung yang setiap harinya tak pernah sepi pengunjung menjadi daya tarik tersendiri untuk menikmati opor ayam Sunggingan. Menu ini sangat cocok direkomendasikan kepada keluarga ataupun teman yang sedang berkunjung ke Kota Kudus.
Credits : TindakPundi.id / Sabrina Putri Ramadhani