Monday, September 15, 2025
TindakPundi.id
  • Home
  • Pundi Place
  • Pundi Food
  • Pundi Culture
No Result
View All Result
TindakPundi.id
  • Home
  • Pundi Place
  • Pundi Food
  • Pundi Culture
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
TindakPundi.id
No Result
View All Result
Home Pundi Place

Kota Lama: Jantung Wisata Semarang yang Punya Sejarah dan Estetika Tak Tergantikan

TindakPundi by TindakPundi
May 28, 2025
in Pundi Place
0
0
Kota Lama: Jantung Wisata Semarang yang Punya Sejarah dan Estetika Tak Tergantikan

Semarang — Kota Lama Semarang adalah kawasan bersejarah yang kini bertransformasi menjadi warisan budaya, menghadirkan daya tarik visual sekaligus ruang kreatif yang dinamis. Kawasan ini menjadi magnet bagi fotografer, pengunjung, dan pelaku industri kreatif yang ingin mengeksplorasi spot fotogenik sambil menikmati suasana sejarah yang autentik.

Lahirnya Kota Lama: Warisan Perjanjian Mataram–VOC

Semarang mulai berkembang sebagai kota pesisir sejak era Kesultanan Mataram, dirintis Ki Ageng Pandanarang pada 1476 M di Pulo Tirang, seiring penyebaran Islam dan pengaruh Kerajaan Demak. Kota Lama muncul akhir abad ke-17 setelah perjanjian Mataram–VOC, saat VOC mendirikan permukiman strategis di sekitar Kali Semarang untuk kepentingan dagang dan pengawasan politik.

Kota Benteng yang Bertransformasi

Koloni VOC berkembang menjadi kota kecil berbenteng, dihuni oleh pejabat, pegawai, dan serdadu. Fasilitas seperti balai kota, pertokoan, jalan, barak, dan perumahan dibangun. Pada awal abad ke-19, benteng diruntuhkan seiring perluasan kota. Kawasan ini kemudian dikenal sebagai “Kota Lama” atau De Oude Stad.

Kota Lama Hari Ini: Ruang, Gaya, dan Nilai Abadi

Kota Lama Semarang memiliki tata ruang khas dengan fungsi pemerintahan, perdagangan, perbankan, konsulat, hiburan, hingga transportasi lewat Kali Semarang. Arsitekturnya mencerminkan perpaduan gaya dari berbagai era, dan kawasan ini menyimpan nilai sejarah, budaya, dan ekonomi yang diakui secara internasional.

Shabrina, salah satu pengunjung Kota Lama, menuturkan bahwa suasana historis di kawasan ini sangat terasa, terlebih karena banyak bangunan yang dibiarkan dalam kondisi asli tanpa terlalu banyak renovasi. Hal ini menambah kesan alami dari Kota Lama.

“Vibe sejarahnya masih kerasa sih, apalagi kan ada beberapa bangunan yang dibiarkan nggak tersentuh gitu. Kan ada yang direkonstruksi ulang, ada juga yang dia terlihat tua gitu, Kak. Mulai dari kayak ada pohon-pohon, akar-akar, warnanya juga keliatan memudar alami,” jelas Shabrina pada Minggu (18/5). 

Sebagai pengunjung yang datang untuk berfoto dan menikmati suasana, Shabrina mengakui bahwa dirinya tertarik untuk mengeksplorasi lebih dalam, khususnya bangunan-bangunan yang telah dialihfungsikan. 

“Banyak gedung di sini sekarang jadi kantor atau kafe. Aku pengen eksplor lebih dalam sih, pengen nyobain kadang. Sekarang ditambah ada UMKM di sini. Jadi makin ramai pengunjung juga,” ungkap Shabrina.

Transformasi Terkini: Dari Situs Sejarah Menjadi Aktivitas Kreatif

Transformasi Kota Lama Semarang dari kawasan peninggalan sejarah kolonial menjadi destinasi wisata dan budaya turut membuka peluang bagi pelaku industri kreatif seperti fotografer. Arum, salah satu fotografer yang telah beraktivitas di Kota Lama selama kurang lebih dua tahun, menjelaskan bahwa elemen arsitektural bangunan tua menjadi keunggulan utama dalam bidang fotografi di kawasan ini.

“Menurut aku yang membuat Kota Lama ini menarik itu mungkin dari bangunannya ya, Kak, yang kalau orang-orang pikir itu estetik gitu kan. Apalagi dari sejarahnya yang juga bangunan lama, kan bagus banget gitu loh. Apalagi nggak semua tempat ada yang kayak Kota Lama gitu. Makanya orang-orang kan tertarik, itu sih yang bikin bagus fotografi di sini,” jelas Arum saat diwawancarai pada Minggu (18/5). 

Kawasan ini bukan hanya menjadi latar estetik untuk fotografi, tetapi juga sumber penghidupan, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap konten visual di media sosial. Melalui komunitas fotografer dan platform digital, mereka turut mempromosikan pesona Kota Lama, menjadikan warisan sejarah sebagai ruang hidup yang relevan dan produktif di masa kini.

“Kebetulan di komunitas kami tuh ada Instagramnya, dan itu kan lumayan punya banyak followers, jadi kayak menarik wisata. Kadang orang emang dari jauh tuh sengaja mau foto di kami gitu, gara-gara ngelihat dari sosial media, ” tutur Arum. 

Dengan nilai sejarah yang kuat dan kontribusi aktif dari komunitas kreatif dan pelaku usaha lokal, Kota Lama merupakan representasi dari upaya pelestarian warisan budaya yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini.  Kawasan ini juga bukan sekadar simbol masa lalu, tetapi juga ruang masa kini yang terus tumbuh dan memberi inspirasi.

Credits : TindakPundi.id / Alya Ruhadatul Nabilah Aisy

ShareTweetSend
TindakPundi

TindakPundi

Next Post
Moaci Gemini : Si Kecil Manis yang Melegenda dari Semarang

Moaci Gemini : Si Kecil Manis yang Melegenda dari Semarang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Mahasiswa KKN-T 47 Universitas Diponegoro Suarakan Aspirasi Masyarakat Desa Genikan melalui Naskah Akademik di Hadapan Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang

Mahasiswa KKN-T 47 Universitas Diponegoro Suarakan Aspirasi Masyarakat Desa Genikan melalui Naskah Akademik di Hadapan Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang

July 31, 2025
“Batik Pekalongan: Tradisi yang Tetap Menjadi Mata Pencaharian”

“Batik Pekalongan: Tradisi yang Tetap Menjadi Mata Pencaharian”

May 19, 2025
Lebih Dari Potret Estetik, Book Boss sebagai Jembatan antara Pembaca Baru dan Buku Lawas

Lebih Dari Potret Estetik, Book Boss sebagai Jembatan antara Pembaca Baru dan Buku Lawas

May 19, 2025
Kesenian Gambang Semarang : Musik Tradisional yang Memikat

Kesenian Gambang Semarang : Musik Tradisional yang Memikat

June 2, 2025
“Batik Pekalongan: Tradisi yang Tetap Menjadi Mata Pencaharian”

“Batik Pekalongan: Tradisi yang Tetap Menjadi Mata Pencaharian”

1
Waduk Undip, Pelarian Tenang di Tengah Kesibukan

Waduk Undip, Pelarian Tenang di Tengah Kesibukan

0
Pasar Gang Baru Resmi jadi Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang

Pasar Gang Baru Resmi jadi Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang

0
Sekilas Tentang Kedai Rumah Makan Cipto Roso Jepara

Sekilas Tentang Kedai Rumah Makan Cipto Roso Jepara

0
Mahasiswa Tim 3 KKN-T 145 UNDIP Bangun Taman Edukatif dan Digitalisasi Ketahanan Pangan di RW 01 Mangunsari

Mahasiswa Tim 3 KKN-T 145 UNDIP Bangun Taman Edukatif dan Digitalisasi Ketahanan Pangan di RW 01 Mangunsari

August 9, 2025
Pendampingan Proses Verifikasi Program Kampung Iklim (ProKlim) di RW 01 Kelurahan Mangunsari Bersama Mahasiswa Tim 3 KKN-T 145 UNDIP

Pendampingan Proses Verifikasi Program Kampung Iklim (ProKlim) di RW 01 Kelurahan Mangunsari Bersama Mahasiswa Tim 3 KKN-T 145 UNDIP

August 9, 2025
Gugah Semangat Branding Lokal, Mahasiswa KKN-T 103 Undip Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Logo kepada Pelaku UMKM Desa Gunung Tumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Gugah Semangat Branding Lokal, Mahasiswa KKN-T 103 Undip Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Logo kepada Pelaku UMKM Desa Gunung Tumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

August 9, 2025
Mahasiswa KKN-T 47 Universitas Diponegoro Suarakan Aspirasi Masyarakat Desa Genikan melalui Naskah Akademik di Hadapan Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang

Mahasiswa KKN-T 47 Universitas Diponegoro Suarakan Aspirasi Masyarakat Desa Genikan melalui Naskah Akademik di Hadapan Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang

July 31, 2025
TindakPundi.id

© 2025 TindakPundi.id

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Pundi Place
  • Pundi Food
  • Pundi Culture

© 2025 TindakPundi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?