Pemalang – Pemalang, kota kecil yang jarang diketahui oleh orang-orang ini memiliki salah satu makanan yang khas, yaitu Nasi Grombyang. Nama grombyang sendiri berasal dari bahasa Pemalang yang artinya bergoyang-goyang atau mengapung di permukaan. Karena pada saat disajikan, komposisi kuahnya lebih banyak daripada nasinya, sehingga nasi dapat mengapung dan bergoyang-goyang di antara kuah. Kondisi tersebut yang pada akhirnya menjadi asal-usul nama dari Nasi Grombyang.
Berbahan dasar irisan daging kerbau atau sapi yang dimasak selama tiga jam, kemudian disajikan dengan kuah kental yang penuh rempah, seperti kluwek, serundeng, lemak dari daging itu sendiri, lengkuas, jahe, dan rempah lainnya, serta dilengkapi dengan daun bawang, bawang goreng, dan sate pada saat disajikan. Dengan cita rasa yang gurih, kental, dan sedikit manis merupakan perpaduan rasa yang sangat pas dan bisa dinikmati kapan saja. Jika dibandingkan dengan rawon, kuah grombyang lebih kental dan kurang hitam, rempahnya lebih kuat dan tekstur lebih berat jika dibandingkan dengan soto, serta rasa daging lebih dominan dibandingkan dengan gulai.
Tidak diketahui secara pasti kapan makanan khas ini diciptakan, tetapi ada yang menyebutkan bahwa nasi grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Seperti yang dilakukan oleh Pak Waridin, salah satu penjual nasi grombyang yang sudah berjualan dari tahun 1978 hingga sekarang. Usahanya yang sudah berjalan dan bertahan selama puluhan tahun menunjukkan bagaimana makanan ini telah menjadi warisan kuliner dalam kehidupan masyarakat Pemalang.
Bangunan yang sederhana dengan meja kayu panjang menambah kesederhanaan dari tempat makan ini. Riuh lalu lalang kendaraan dan obrolan samar dari pengunjung lain juga setia menemani ketika sedang menyantap nasi grombyang. Terletak di Jl. Gatot Subroto No.35, Kebondalem, Bojongbata, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Nasi Grombyang Pak Waridin buka mulai pukul 08.00-23.00, menjadikannya bisa disantap sebagai sarapan, makan siang, maupun makan malam. Bukan hanya warga sekitar saja yang dapat menikmatinya, tetapi pengunjung dari berbagai kota juga dapat menikmati kelezatan nasi grombyang yang sudah melegenda selama puluhan tahun lamanya.
Semangkuk nasi grombyang diberi harga Rp 20.000 dengan isian nasi, daging, kuah, daun bawang, bawang goreng, dan sambal. Serta terdapat tambahan sate daging yang disajikan dalam piring yang berbeda dengan harga Rp 7.000 per-tusuknya. Harga tersebut cukup terjangkau mengingat isiannya yang banyak dan proses memasak yang memerlukan waktu yang lama.
Hidangan ini telah menjadi bagian dari warisan kuliner Pemalang selama puluhan tahun. Bagi Anda yang sedang berkunjung ke Pemalang, Nasi Grombyang Pak Waridin merupakan salah satu kuliner yang harus dicoba. Seperti halnya perpaduan antara rempah-rempah dalam kuah nasi grombyang, kuliner ini akan terasa lebih nikmat jika disantap dengan orang-orang yang membuat hidup terasa lebih berarti.
Credits : TindakPundi.id / Lathifa Rasyi