Semarang, Jawa Tengah – Kota Semarang tak pernah kehabisan kuliner legendaris. Tak hanya berkisar pada panganan berbumbu seperti lumpia maupun tahu petis, kota ini juga punya jajanan kaki lima dengan cita rasa manis nan menyegarkan. Melipir sedikit dari alun-alun Simpang Lima, tepatnya di Jalan KH Ahmad Dahlan, sebuah warung tenda sederhana menawarkan es puter yang sudah menjadi buah bibir lintas generasi.
Dikenal dengan nama Es Puter Cong Lik, kuliner ini telah berdiri sejak tahun 1970. Hingga kini keberadaannya masih eksis sebagai camilan yang dicari-cari untuk menemani malam. Nama Cong Lik sendiri merupakan singkatan dari kacung (pembantu) cilik, yakni julukan yang disematkan kepada Imam Suwarto semasa kecil ketika acap kali membantu sang ayah berjualan di Daerah Pecinan. Saat ini, di usia paruh bayanya, Imam Suwarto menjadi generasi kedua yang meneruskan bisnis Es Puter Cong Lik.
Selain setia pada resep turun temurun, keaslian cita rasa Es Puter Cong Lik masih terjaga berkat cara pembuatannya yang tradisional. Pertama-tama bahan es putar akan dicampur dalam sebuah tabung besi. Tabung tersebut ditempatkan di antara es batu yang sudah ditaburi garam krosok kemudian diputar-putar selama kurang lebih satu jam hingga menjadi es putar dingin nan manis yang siap disajikan.
Cerita-cerita yang diwarisi dari zaman ke zaman turut merawat loyalitas para pelanggan. Anak-anak dari pelanggan lama kini tumbuh menjadi pelanggan baru, pun membawa keluarga serta kenalan mereka. Terpisahkan oleh jarak tidak jadi persoalan. Imam Suwarto menuturkan, banyak pelanggannya yang kini berdomisili di luar Jawa maupun Indonesia, masih setia menyempatkan waktu untuk mampir bernostalgia menikmati manisnya Es Puter Cong Lik. Santernya nama es puter Cong Lik tidak luput dari kalangan muda maupun wisatawan di Kota Semarang yang penasaran dengan kuliner legendaris ini. Warung tenda ini tidak sekalipun sepi pelanggan yang datang dan pergi.
Dengan merogoh kocek sebesar 20 hingga 30 ribu, pembeli sudah bisa memilih dua varian rasa es puter. Di antaranya adalah cokelat, kelapa muda, alpukat, hingga durian. Supaya lebih menggugah selera, es puter dapat dipadukan dengan aneka topping seperti sagu mutiara, potongan roti tawar, dan parutan kelapa muda. Adapun daging durian matang menjadi toping spesial jika pelanggan memesan varian durian–yang tak lain merupakan menu favorit di kedai ini.
Di bawah naungan atap tenda, tawa serta obrolan bergulir bersama semangkuk es puter, mengguratkan jejak dari satu hati ke hati lainnya, dari masa ke masa masa – Es Puter Cong Lik menjadi cita rasa tak tergantikan yang menyimpan nilai historis dan sejuta kenangan.
Credits : TindakPundi.id / Haifa Furai’ah Chairania