Di tengah hiruk-pikuk kota, berdiri warung sederhana yang tidak pernah sepi: Nasi Pecel ‘Perjuangan’ Bu Mar. (20/5)

Dengan tangan cekatan, Bu Mar melayani satu per satu pelanggan yang datang. Ia mengenal banyak dari pelanggannya, bahkan hafal lauk favorit masing-masing. (20/5)

Deretan lauk-pauk tersaji di meja: mendoan, bakwan, tahu bacem, telur asin, ayam goreng, martabak, hingga aneka sate. Semuanya disiapkan sendiri oleh Bu Mar setiap pagi. (20/5)

Tak beralaskan piring, Nasi Pecel ‘Perjuangan’ Bu Mar punya cara penyajian yang unik dengan pincuk, kombinasi kertas serta daun pisang yang dibentuk mirip seperti mangkuk. (20/5)

Seorang pelanggan menikmati nasi pecel di meja kayu panjang warung Nasi Pecel ‘Perjuangan’ Bu Mar. Rasa khas bumbu pecel dan sambal pedas jadi magnet utama yang membuat pelanggan kembali. (20/5)

Sambil menyendok nasi dan meracik lauk, Bu Mar sesekali berbincang dan melempar canda pada pelanggannya. Di balik warung kecil ini, ada ruang akrab yang membuat siapa pun betah berlama-lama. (20/5)
Credits : TindakPundi.id / Shafa Naziiha Mumtaz