Monday, September 15, 2025
TindakPundi.id
  • Home
  • Pundi Place
  • Pundi Food
  • Pundi Culture
No Result
View All Result
TindakPundi.id
  • Home
  • Pundi Place
  • Pundi Food
  • Pundi Culture
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
TindakPundi.id
No Result
View All Result
Home Pundi Place

Jejak Sejarah Masjid Al Manshur: Warisan Spiritual di Jantung Wonosobo

TindakPundi by TindakPundi
June 15, 2025
in Pundi Place
0
0
Jejak Sejarah Masjid Al Manshur: Warisan Spiritual di Jantung Wonosobo

Kota Wonosobo, tepatnya di Jalan Masjid Nomor 13, Kauman Utara, berdiri megah Masjid Al Manshur yang merupakan masjid tertua dan paling bersejarah di Kabupaten Wonosobo. Masjid ini bukan sekadar tempat untuk beribadah, melainkan sebagai simbol perjuangan, pusat dakwah, serta saksi bisu perkembangan Islam di wilayah Wonosobo.

Pembangunan Masjid Al Manshur dimulai pada tahun 1847 dan selesai pada 1856. Pendiri masjid ini adalah KH Raden Manshur, seorang ulama sekaligus saudagar yang mewakafkan lebih dari 7.000 meter persegi tanahnya untuk pembangunan masjid dan pengembangan kawasan Kauman. Beliau merupakan putra dari Kiai Raden Marhamah dan cucu dari Kyai Asmorosufi, seorang santri dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Secara genealogis, silsilahnya enam tingkat ke atas sampai kepada Brawijaya V. 

Masjid Al Manshur memiliki arsitektur unik yang memadukan gaya Jawa dan Hindia, atap limasan khas Jawa ditopang oleh empat pilar kayu jati yang kokoh. Dinding masjid terbuat dari bata merah dengan banyak jendela melengkung yang mencerminkan pengaruh arsitektur kolonial Belanda. Renovasi yang dilakukan pada masjid ini mengikuti tren gaya arsitektur Hindia yang mulai berkembang dari gaya abad ke-19 hingga abad ke-20.

Masjid Al Manshur dikenal dengan tradisi pengajian Setonan, yang rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu sejak tahun 1960-an. Pengajian ini menarik ribuan jamaah dari berbagai desa di Kabupaten Wonosobo. Selain itu, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan lainnya, seperti pengajian ba’da sholat subuh dan peringatan hari besar Islam.

Di belakang masjid terdapat petilasan Kyai Walik, salah satu tokoh penyebar agama Islam di Wonosobo. Kyai Walik, bersama dengan Kyai Kolodete dan Kyai Karim, merupakan ulama yang membuka hutan belantara, mengubahnya menjadi pemukiman, serta menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk.

Masjid Al Manshur bukan sekadar bangunan, tetapi ia adalah warisan. Warisan iman, perjuangan, dan komitmen masyarakat Wonosobo dalam menjaga ruh spiritual daerahnya. Jadi, kalau SobatPundi berkunjung ke Wonosobo, jangan lupa mampir ke Masjid Al-Manshur ya!

Credits : TindakPundi.id / Muhammad Nur Zaidan Adli

ShareTweetSend
TindakPundi

TindakPundi

Next Post
Living Heritage: Goa Lawa Purbalingga (GOLAGA), Warisan Alam yang Masih Bernyawa

Living Heritage: Goa Lawa Purbalingga (GOLAGA), Warisan Alam yang Masih Bernyawa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Mahasiswa KKN-T 47 Universitas Diponegoro Suarakan Aspirasi Masyarakat Desa Genikan melalui Naskah Akademik di Hadapan Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang

Mahasiswa KKN-T 47 Universitas Diponegoro Suarakan Aspirasi Masyarakat Desa Genikan melalui Naskah Akademik di Hadapan Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang

July 31, 2025
“Batik Pekalongan: Tradisi yang Tetap Menjadi Mata Pencaharian”

“Batik Pekalongan: Tradisi yang Tetap Menjadi Mata Pencaharian”

May 19, 2025
Lebih Dari Potret Estetik, Book Boss sebagai Jembatan antara Pembaca Baru dan Buku Lawas

Lebih Dari Potret Estetik, Book Boss sebagai Jembatan antara Pembaca Baru dan Buku Lawas

May 19, 2025
Kesenian Gambang Semarang : Musik Tradisional yang Memikat

Kesenian Gambang Semarang : Musik Tradisional yang Memikat

June 2, 2025
“Batik Pekalongan: Tradisi yang Tetap Menjadi Mata Pencaharian”

“Batik Pekalongan: Tradisi yang Tetap Menjadi Mata Pencaharian”

1
Waduk Undip, Pelarian Tenang di Tengah Kesibukan

Waduk Undip, Pelarian Tenang di Tengah Kesibukan

0
Pasar Gang Baru Resmi jadi Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang

Pasar Gang Baru Resmi jadi Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang

0
Sekilas Tentang Kedai Rumah Makan Cipto Roso Jepara

Sekilas Tentang Kedai Rumah Makan Cipto Roso Jepara

0
Mahasiswa Tim 3 KKN-T 145 UNDIP Bangun Taman Edukatif dan Digitalisasi Ketahanan Pangan di RW 01 Mangunsari

Mahasiswa Tim 3 KKN-T 145 UNDIP Bangun Taman Edukatif dan Digitalisasi Ketahanan Pangan di RW 01 Mangunsari

August 9, 2025
Pendampingan Proses Verifikasi Program Kampung Iklim (ProKlim) di RW 01 Kelurahan Mangunsari Bersama Mahasiswa Tim 3 KKN-T 145 UNDIP

Pendampingan Proses Verifikasi Program Kampung Iklim (ProKlim) di RW 01 Kelurahan Mangunsari Bersama Mahasiswa Tim 3 KKN-T 145 UNDIP

August 9, 2025
Gugah Semangat Branding Lokal, Mahasiswa KKN-T 103 Undip Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Logo kepada Pelaku UMKM Desa Gunung Tumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Gugah Semangat Branding Lokal, Mahasiswa KKN-T 103 Undip Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Logo kepada Pelaku UMKM Desa Gunung Tumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

August 9, 2025
Mahasiswa KKN-T 47 Universitas Diponegoro Suarakan Aspirasi Masyarakat Desa Genikan melalui Naskah Akademik di Hadapan Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang

Mahasiswa KKN-T 47 Universitas Diponegoro Suarakan Aspirasi Masyarakat Desa Genikan melalui Naskah Akademik di Hadapan Komisi 1 DPRD Kabupaten Magelang

July 31, 2025
TindakPundi.id

© 2025 TindakPundi.id

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Pundi Place
  • Pundi Food
  • Pundi Culture

© 2025 TindakPundi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?