Semarang – Kampung Pelangi menjadi bukti bahwa perubahan lingkungan bisa dimulai dari cat warna dan semangat warga. Kampung ini dulunya bernama Kampung Wonosari, sebuah kawasan padat di Semarang Selatan yang identik dengan bangunan kusam dan kurang tertata. Namun sejak tahun 2017, kawasan ini berubah drastis setelah dicat warna-warni sebagai bagian dari program penataan kawasan kumuh oleh Pemerintah Kota Semarang.
Sebanyak 300 lebih rumah warga dicat ulang dengan warna cerah seperti merah muda, biru, kuning, dan ungu. Hasilnya bukan hanya menciptakan suasana yang lebih bersih dan menyenangkan, tapi juga menjadikan kampung ini sebagai tempat yang menarik perhatian wisatawan. Perubahan ini terinspirasi dari Kampung Jodipan di Malang yang lebih dulu mengusung konsep serupa. Sejak itu, Kampung Wonosari pun resmi dikenal dengan nama barunya, yakni Kampung Pelangi.
Lokasinya ada di Jl. DR. Sutomo, Randusari, Semarang Selatan, hanya beberapa langkah dari ikon kota seperti Tugu Muda dan Lawang Sewu. Pengunjung bisa langsung masuk tanpa membayar tiket, cukup membayar parkir saja. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat siang hari ketika cuaca cerah, karena warna-warni kampung akan terlihat lebih kontras dan cantik difoto.
Dari kejauhan, tampak rumah-rumah warga berderet di lereng bukit seperti pelangi yang menyelimuti kota. Jalan-jalan kecil yang semula gelap dan sempit kini disulap jadi jalur berwarna yang cocok untuk dijelajahi sambil berfoto. Kampung ini juga punya banyak mural yang menggambarkan budaya dan kreativitas warga. Beberapa titik bahkan secara khusus dibuat menjadi spot swafoto favorit.
Salah satu area paling disukai pengunjung adalah Taman Kasmaran, sebuah taman kecil yang dilengkapi pot-pot bunga dan ikon siluet pasangan. Taman ini berada di bagian atas kampung, dan dari sana, pengunjung bisa melihat seluruh area Kampung Pelangi dari ketinggian. Ada juga jembatan merah lengkung yang menjadi pintu masuk ikonik, serta gang-gang kecil yang menghubungkan lorong demi lorong yang dicat cerah.
Kini, Kampung Pelangi dikenal bukan hanya karena catnya yang mencolok, tapi karena semangat perubahan dari dalam yang dimiliki warganya. Kampung ini menjadi simbol bahwa tempat yang dulu dianggap kumuh bisa berubah menjadi penuh warna dan membanggakan, lewat kreativitas bersama.
Credits : TindakPundi.id / Zahiya Thufailah NM